Post by fedtri_yahya on Jan 7, 2006 23:46:02 GMT 7
liriknya..........
supaya sapa yg baru dgr nanti, dapat feel
Komposer: Karim/ Noraniza Idris
Lirik: Ahmad Fedtri Yahya
Vokal: Noraniza Idris/ Liza Hanim
Lama meronta bagai pancakara
Terbeban melara di sangkar penjara
Bebaskan jiwa racau dalam dada
Hentikan niskala gangguan durjana
Bermusim lama bayang hitam mengejarmu
Akal merapuh, hati lusuh, jiwa derita
Seluas alam telah dipelitakan
Mengusir sangsi jalanan gelap gelita
Mengapa dayus menyerah
Sayapku luka berdarah
Mengapa layu menyembah
Terputus tali wasilah
Bergandingan tangan seiring melintas maya
Kita ranumkan
Manisan iman
Setelah lara
Diduga gelora
Kuhampar bintang-bintang
Kilau emas gemilang
Kuukir jadi gerbang
Perisai medan juang
Cahaya yang menyuluh larik dari sanubari
Andai aku khalifah
Mendamai bumi fana
Subur ilmu melimpah
Bersujud penuh redha
Amanah yang mulia umpama pohon merendang
Amanah yang mulia melambai taman kencana
Larilah dari arah
Yang merubah jati wira sukma
Bujur lalu, lintang patah
Redah mengejar cahaya
Kilauan di ruang fikir
Yang memanggil-manggil
Usir kelam di jiwa yang fakir
Moga nanti kan terpatri
Tugu minda bak mentari
Terangnya tampak geliga
Sinarnya tampak permata
Bangkitlah!!!
Melayang di sana melayang
Burung terbang pipiskan lada
Terbayang di mata terbayang
Tuan datang berlapang dada
Melati harumnya melati
Seri tari puteri menari
Menanti lamanya menanti
Suci hati paksi pekerti
Berserak kenanga berserak
Petang redup lamar pelangi
Semarak cahaya semarak
Suluh hidup menabur budi
Bertingkah riuhnya bertingkah
Dalam lagu seulas rindu
Pujangga persada pujangga
Hulur sakti murni hasratmu
SINOPSIS LAGU
Hidup ini sebenarnya penuh dengan racauan yang membelenggu. Gangguan
perasaan, dosa silam, rasa gelisah, sedih, kecewa semuanya adalah
racauan
yang menyakitkan hati dan minda.Kita kerapkali juga sering berperang
dengan perasaan sendiri. Namun, sebagai khalifah di muka bumi Tuhan
ini,
kita perlu kembali kepada sifat-sifat sejati khalifah yang sentiasa
positif dalam kehidupan. Iman, suci hati, lapang dada, saling
bergandingan
adalah perisai yang mampu membebaskan kita dari racauan-racauan itu.
Pasti, hidup akan bahagia dalam meniti cabaran yang berliku.
supaya sapa yg baru dgr nanti, dapat feel
Komposer: Karim/ Noraniza Idris
Lirik: Ahmad Fedtri Yahya
Vokal: Noraniza Idris/ Liza Hanim
Lama meronta bagai pancakara
Terbeban melara di sangkar penjara
Bebaskan jiwa racau dalam dada
Hentikan niskala gangguan durjana
Bermusim lama bayang hitam mengejarmu
Akal merapuh, hati lusuh, jiwa derita
Seluas alam telah dipelitakan
Mengusir sangsi jalanan gelap gelita
Mengapa dayus menyerah
Sayapku luka berdarah
Mengapa layu menyembah
Terputus tali wasilah
Bergandingan tangan seiring melintas maya
Kita ranumkan
Manisan iman
Setelah lara
Diduga gelora
Kuhampar bintang-bintang
Kilau emas gemilang
Kuukir jadi gerbang
Perisai medan juang
Cahaya yang menyuluh larik dari sanubari
Andai aku khalifah
Mendamai bumi fana
Subur ilmu melimpah
Bersujud penuh redha
Amanah yang mulia umpama pohon merendang
Amanah yang mulia melambai taman kencana
Larilah dari arah
Yang merubah jati wira sukma
Bujur lalu, lintang patah
Redah mengejar cahaya
Kilauan di ruang fikir
Yang memanggil-manggil
Usir kelam di jiwa yang fakir
Moga nanti kan terpatri
Tugu minda bak mentari
Terangnya tampak geliga
Sinarnya tampak permata
Bangkitlah!!!
Melayang di sana melayang
Burung terbang pipiskan lada
Terbayang di mata terbayang
Tuan datang berlapang dada
Melati harumnya melati
Seri tari puteri menari
Menanti lamanya menanti
Suci hati paksi pekerti
Berserak kenanga berserak
Petang redup lamar pelangi
Semarak cahaya semarak
Suluh hidup menabur budi
Bertingkah riuhnya bertingkah
Dalam lagu seulas rindu
Pujangga persada pujangga
Hulur sakti murni hasratmu
SINOPSIS LAGU
Hidup ini sebenarnya penuh dengan racauan yang membelenggu. Gangguan
perasaan, dosa silam, rasa gelisah, sedih, kecewa semuanya adalah
racauan
yang menyakitkan hati dan minda.Kita kerapkali juga sering berperang
dengan perasaan sendiri. Namun, sebagai khalifah di muka bumi Tuhan
ini,
kita perlu kembali kepada sifat-sifat sejati khalifah yang sentiasa
positif dalam kehidupan. Iman, suci hati, lapang dada, saling
bergandingan
adalah perisai yang mampu membebaskan kita dari racauan-racauan itu.
Pasti, hidup akan bahagia dalam meniti cabaran yang berliku.